Selasa, 26 April 2011

Air Terjun Suhom, Wisata Alam Yang Masih Alami

Lokasi wisata alam Air Terjun Suhom, saat ini terutama pada setiap hari libur selalu ramai dipadati pengunjung yang berekreasi, baik warga lokal maupun wisatawan asing. Berbeda halnya ketika kondisi Aceh masih terjadi konflik, sedikit sekali orang yang berkunjung ke sana.
Pengunjung yang berasal dari luar kota atau turis mancanegara yang ingin mengetahui lebih mendalam tentang seluk beluk Air Terjun Suhom, di tempat ini terdapat pemandu wisata yang berasal dari warga lokal.
Posisi air terjun ini berada di tengah panorama alam yang indah dan alami. Di sekitarnya terdapat banyak pohon durian, sehingga pada musim durian banyak yang berjualan durian di sekitar air terjun. Di samping itu, di sekitar air terjun juga terdapat lokasi yang dapat digunakan untuk berkemah (camping).
Air terjun yang deras ini menjadi sumber energi listrik bagi masyarakat di sekitar Desa Kreung Kala. Sebuah pembangkit listrik tenaga mikrohidro kini telah dibangun di dekat air terjun dan dioperasikan untuk mengaliri listrik kepada 200 KK (Kepala Keluarga) penduduk Desa Kreung Kala.
Sepanjang perjalanan dari Banda Aceh menuju ke lokasi air terjun, terhampar pemandangan yang menakjubkan dengan keindahan yang luar biasa, deburan ombak dan pasir putih terlihat dekat di sepanjang jalan, dan tampak pula barisan pegunungan yang tinggi dan indah.
Air terjun ini terletak di Desa Suhom dan Desa Kreung Kala, Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia.
Untuk mencapai Air Terjun Suhom dari Banda Aceh, memerlukan waktu kurang lebih satu jam dengan menggunakan angkutan. Perjalanan ke sana melalui rute Banda Aceh – Calang (Aceh Jaya), melewati Pantai Lampuuk, Pantai Lhoknga dan Kecamatan Leupung.
Saban harinya, terutama pada hari Sabtu dan Minggu tempat yang berlokasi sekitar 55 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh tersebut kerapkali dikunjungi ratusan bahkan ribuan masyarakat dari Banda Aceh dan Aceh Besar, bahkan ada juga yang sengaja datang dari Lamno, Kabupaten Aceh Jaya.
Selain memiliki kolam pemandian yang luas dan dalam, para pengunjung yang datang juga dapat menikmati pemandangan hijau dan suguhan makanan dan minuman dari sejumlah warung yang dikelola warga setempat dengan harga yang relatif murah.
Dan bagi pengunjung yang merasa penasaran dengan sumber aliran air terjun yang terdapat di puncak gunung dapat menelusurinya dengan mendaki sejumlah tangga yang terjal. Namun untuk hal yang satu ini hanya diperbolehkan bagi kaum lelaki saja, sesuai yang dituliskan pengelola objek wisata di pintu tangga.
“Pengkhususan jalur naik ke atas bagi laki-laki ini bertujuan untuk menghindari terjadinya berbagai hal-hal yang bertentangan dengan Syariat Islam, terlebih di sana hutannya sangat lebat dan jauh dari jangakauan mata kita,” kata salah seorang warga setempat, Abdullah.
Meskipun pada masa konflik, objek wisata ini sempat ditinggalkan dan tidak terurus, namun kini wisata air terjun Lhoong mulai kembali dilirik oleh wisatawan lokal maupun mancanegara serta lingkungannya pun semakin tertata rapi dan bersih.
“Pada masa konflik, daerah ini termasuk kawasan yang sangat rawan bahkan menjadi zona hitam. Jadi wajar saja kalau dulu wisata air terjun Lhoong ini jarang diketahui oleh masyarakat,” ujar Abdullah.
Sementara, Mistaruddin, pengunjung dari Banda Aceh mengatakan, wisata air terjun Lhoong merupakan tempat yang sangat ia gemari untuk dikunjungi, selain masih sangat alami, tempat tersebut juga mudah dijangkau.
“Memang jalan Banda Aceh – Meulaboh saat ini masih dalam proses pembangunan, tapi meski demikian jarak tempuh menuju ke sini masih bisa dilalui dengan kendaraan bermotor dan hanya memakan waktu 1 jam dari Kota Banda Aceh,” kata Mistaruddin.
Jadi bagi anda yang menyukai objek wisata alam, tidak ada salahnya untuk mencoba mengunjungi air terjun Lhoong, Aceh Besar guna menikmati panorama alam yang natural lelah penat selama bekerja mungkin akan sirna seketika anda tiba di sana.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar